Tentang niat : Karena kita memiliki waktu yang sama, hanya tujuan yang berbeda.

Dulu waktu masih kuliah ada seorang teman yang kelihatannya nggak pernah kekurangan. Mengoleksi sneakers unik yang mahal, makan enak setiap hari, hingga seenak jidat mengeluarkan uang untuk membeli apapun yang dia suka. Pokoknya serba wah.

Semakin produktif bersama ASUS X555


Gaya hidupnya itu mungkin bisa dimaklumi jika dia anak seorang pejabat atau pengusaha. Tapi  dia hanya berasal dari keluarga biasa. Jadi sedikit banyak timbul pertanyaan di lingkaran pertemanan anak-anak satu angkatan. Apalagi anaknya yang agak tertutup dan jarang mau diajak nongkrong bareng membuat rasa ingin tahu menjadi semakin membuncah ( Andai saja keingintahuan yang besar ini tertuju pada pelajaran niscaya kami semua sudah jadi Professor. Tapi tidak, kami lebih ingin tahu perkara hidup orang ketimbang pengetahuan).

Teori-teori yang dibuat sendiri pun bermunculan. Mulai dari yang masuk akal seperti;

“ Mungkin dia rajin nabung”
“ Paling juga korupsi duit buku” ( sungguh ini masuk akal dijaman kuliah).

hingga yang susah dicerna ;

“ Abis jual ginjal kali”
“ Bisa aja dia jual nyawa sama iblis biar banyak duit”
“ Kayaknya keluarganya itu sebenernya kaya, tapi nyamar jadi orang biasa”.

Terlepas dari berbagai ide yang muncul (dan dipengaruhi dari efek kebanyakan nonton film), semuanya hanya disimpan dalam hati sebagai bahan ghibah tanpa mengetahui jawaban sebenarnya.

Sampai pada suatu hari saya dan dia bersama beberapa teman tergabung dalam satu kelompok tugas. Berawal dari patungan uang fotokopi, kami akhirnya mengetahui jawaban sebenarnya, yang tentu saja jauh dari teori-teori laknat yang pernah dibuat.

“ Lo mah apa-apa tinggal beli, makan enak tiap hari juga ga masalah. Lah kita beli cilok 3 ribu aja dimakan pake nasi”.
“ Lah lo kira gue dapet duit hasil metik dari pohon. Gue usaha coy”.

Singkat cerita ternyata teman yang terlihat banyak duit ini memiliki beberapa kerjaan sampingan mulai dari mengerjakan desain dan coding hingga menjadi pekerja part-time di saat sedang sepi proyek. Hasilnya jika ditambah dengan uang kiriman orang tua, sudah lebih dari cukup untuk hidup mewah seorang mahasiswa.

Seketika masalah uang fotokopi berubah menjadi sesi interogasi yang berujung ceramah. Kami penasaran darimana dia bisa seproduktif itu sedangkan kami cukup-cukup nafas berkutat dengan kegiatan sehari-hari.

“Kalian lebay doang ah. Jumlah kelas kita sama, sehari juga sama-sama 24 jam. Tapi gue bisa ngatur prioritas. Saat selesai kelas, ketimbang nongkrong, gue ngerjain tugas dan sampingan. Pas nggak ada kuliah pagi, kalian bangun siang, gue bangun pagi. Waktu libur semester, kalian liburan males-malesan di rumah, gue bolak balik nyari part time sama proyekan. Jadi ya nggak ada yang luar biasa cuma beda tujuan aja.

Kami hanya mengangguk-angguk. Ucapannya ada benarnya. Sayang dulu Pak Eko belum eksis karena kalau sudah pasti langsung dibalas “ Mashoookk Pak Ekooo !!”.

Tapi dasar manusia bebal dan terlalu bergantung sama orang tua, meskipun sudah diberi tahu masih saja mengulang pola “ngabisin waktu senang-senang- duit habis - iri sama teman yang banyak duit- mempertanyakan duitnya dari mana - bikin gosip- pusing nggak ada duit - dapet kiriman - ngabisin waktu senang-senang - repeat forever.

Tahun berganti tahun. Masa kuliah sudah jauh lewat. Seiring dengan tanggungan yang semakin banyak, dan nggak lagi bergantung pada duit kiriman, sekarang saya harus pintar mengolah waktu dan keuangan. Ditambah lagi harga-harga terus menanjak. Di titik ini menjadi lebih produktif bukan lagi sebuah pilihan, melainkan sebuah keharusan.

Mulai dari situ saya mulai memantapkan niat untuk meningkatkan produktivitas, atau paling nggak sebisa mungkin memanfaatkan waktu untuk hal-hal yang berguna ketimbang tidur 12 jam atau nongkrong ngobrol ngalur ngidul dari politik sampai alien.

Di dalam pola pikir yang sehat terdapat determinasi yang kuat; Mengatur niat agar produktivitas meningkat.

Alah cuma niat doang kayaknya ribet amat ?

Kelihatannya emang sepele. Tapi secara nggak langsung, niat memengaruhi tujuan, fokus dan pola pikir kita. Niat juga memberi asupan semangat ketika menghadapi hal-hal tak terduga. Makanya ada istilah The power of will.

Dalam proses meningkatkan produktivitas ada beberapa hal yang biasa saya patrikan agar niat dan pikiran tetap terjaga sekaligus tetap bisa berkompetsisi secara maksimal baik dalam dunia lomba maupun kehidupan sehari-hari. Karena pada dasarnya bukankah  hidup itu sendiri adalah sebuah kompetisi ?

1. Tetapkan bidang yang ingin difokuskan

Kalau niat adalah bahan bakar, maka niat tanpa tujuan sama kayak nyetir mobil dengan bensin penuh tapi nggak tau mau kemana. Jadinya ya muter-muter doang. Mesin panas, tapi nggak nyampe-nyampe.

Sama kayak meningkatkan produktivitas, ambil beberapa bidang yang dianggap menarik lalu beri perhatian lebih baik untuk mengasah kemampuan yang relevan.

2. Jangan hanya punya satu tujuan.

Biasanya tujuan untuk meningkatkan produktivitas adalah untuk menghasilkan sesuatu yang lebih. Dalam mengikuti kontes blog misalnya, tujuan utamanya adalah menang dan dapat hadiah. Lalu ketika belum beruntung langsung merasa “ kayaknya nggak ada bakat deh “.

Know your purpose. Sumber cre8tivefire
Di situlah fungsinya punya lebih dari satu tujuan. Jadi disaat satu tujuan nggak dapet, masih ada hal yang bisa dijadikan parameter.

Saya  selalu memiliki tujuan cadangan ketika mengikuti lomba atau aktivitas lain yang secara umum tingkat produktivitasnya diukur dari hadiah atau uang. Jikalau nggak menang, paling nggak saya sudah mengisi waktu dengan hal yang positif. Atau ketika nggak dapet hadiah paling nggak saya bisa mengerti kalau level saya belum pantas untuk dapat posisi teratas dan bisa belajar dari para pemenang tentang apa yang membuat mereka berhasil.

3.Banyak belajar bukan banyak ngedumel.

Masih berkaitan dengan poin nomer 2, skill adalah hal mutlak yang mesti dimiliki untuk meningkatkan produktivitas dalam bidang apa saja. Tapi dunia isinya nggak cuma kita. Masih banyak orang dengan ide dan kreativitas berbeda yang melebihi apa yang kita punya.

Dulu saya selalu iri dengan blog yang memiliki tampilan cantik dan visual yang cantik, apalagi ketika mereka memenangi sebuah lomba blog yang saya juga ikut didalamnya. Saya sering bilang dalam hati “ ah pantes menang blognya cakep gitu. Coba kalo gue juga bisa “. Begitu terus berkali-kali sampai saya sadar sendiri mumbling won’t get me anywhere.

Sampai Spongebob gabung Avengers juga kalau cuma sirik dan ngedumel doang ya nggak bakalan kemana-mana. Jadi mau nggak mau saya mulai bergerak, belajar sedikit-sedikit tentang apa yang saya butuhkan untuk bisa meningkatkan produktivitas termasuk berkompetisi dalam dunia blog.

Niat itu sebenarnya hal paling simpel namun justru yang paling sulit. Karena seringkali hambatan yang datang berasal diri sendiri. Dan diri sendiri adalah sekuat-kuatnya musuh. Jadi kuat lemahnya niat, tergantung seberapa besar kemauan setiap pribadi dalam menyikapi arti produktivitas itu sendiri.

Tentang siasat : Strategi untuk konten blog yang berprestasi.

Saya penggemar sepakbola dengan Inggris sebagai tim favorit. Karenanya saya cukup sedih Inggris kalah di semifinal piala dunia kemarin. Namun yang lebih menyebalkan adalah pada kualifikasi Euro 2008 dimana Inggris kalah 2-3 dari Kroasia. Bagaimana tidak, sebagai tuan rumah dan didukung oleh megabintang sekelas David Beckham, Frank Lampard dan Steven Gerrard, di atas kertas Inggris memiliki segala keunggulan terlebih lagi Inggris hanya membutuhkan hasil seri untuk lolos.

Namun Steve Mclaren sebagai pelatih mengambil strategi berbeda dari biasanya dengan mencadangkan Beckham dan Paul Robinson serta memainkan Scott Carson pemain yang belum berpengalaman dalam laga sepenting ini mengubah semuanya. Singkat cerita strategi McLaren gagal dan Inggris pun kalah.

Cerita di atas sedikit menggambarkan tentang betapa pentingnya strategi dalam hampir semua aspek terutama ketika prestasi adalah ukuran. Nggak peduli seberapa jago skill yang dimiliki atau sebanyak apa waktu yang tersedia kalau nggak ada strategi hasilnya akan sulit untuk maksimal.

Sama halnya dengan mengikuti lomba blog. Saya memiliki beberapa hal yang bisa dianggap sebagai siasat agar konten yang ditulis paling nggak bisa berguna, entah bagi yang membaca atau untuk pengalaman sendiri.


1. Jangan malas riset.

Setiap alasan selayaknya memiliki landasan. Saya sering menjumpai peserta lomba blog yang hanya menulis ulang apa yang disediakan penyelenggara atau hanya diberi sedikit modifikasi. Padahal di era sekarang masyarakat sudah pintar dan sering mempertanyakan “kok bisa ?”. Saya yakin banyak pembaca yang skeptis seperti saya dimana ketika membaca  tulisan yang memuji sebuah produk namun tanpa memberi alasan bagaimana kesimpulan tersebut bisa diambil.

Karena itu riset diperlukan untuk menggali lebih dalam tentang hal yang sedang ditulis agar bisa memberikan jawaban dibalik semua hal yang kita tulis. Selain itu juga riset yang lengkap membantu kita memberikan data yang akurat dan memiliki landasan atas apa yang kita tulis.

Toh melakukan riset di jaman sekarang sudah gampang. Tinggal ketik di Google maka segala riset dari manfaat tidur tengkurep sampai struktur tank baja semuanya bisa didapat. Jadi kembali lagi ke niat masing-masing.


2.Take a sip of the tea.

Pernah nggak lihat para reviewer makanan tanpa mencicip langsung bisa mengatakan sebuah makanan itu enak. Atau traveler menyatakan suatu daerah itu bagus tanpa pernah kesana ?

Kalaupun ada, apa kita akan percaya ketika seseorang merekomendasikan hal yang dia sendiri belum pernah mencoba ?

Yup. Realistisnya orang akan sulit percaya. Untuk itu mencoba hal yang menjadi topik dari tulisan sedikit banyak memengaruhi kredibilitas tulisan tersebut.

Dalam menulis sesuatu yang bersifat review, usahakan agar paling tidak pernah mencoba apa yang sedang ditulis. Nggak harus membeli, bisa dengan meminjam atau yang paling sederhana datang ke toko untuk sekedar merasakan dan mencicipi apa yang sedang direview.

Tentu  nggak semuanya bisa dicoba. Kalau lomba dengan topik naik haji kan nggak mungkin mesti naik haji dulu. Atau buat jomblo belum punya anak yang mengikuti lomba bertopik imunisasi masa harus datang ke posyandu minta diimunisasi ? Untuk topik yang seperti ini bisa mencari nara sumber yang pernah mengalami untuk ditanyai dan hasilnya bisa diolah sebagai tulisan.


3. Hindari lapar mata .

Kadang dalam sebulan, ada lebih dari satu kompetisi blog dengan hadiah menggiurkan yang membuat kita ingin mengikuti semuanya. Mungkin nggak masalah dengan blogger yang memiliki skill dewa dalam menulis atau mereka yang memiliki waktu menulis lebih banyak.

Namun bagi saya yang juga harus berurusan dengan pekerjaan lainnya tentu hal ini menjadi masalah. Di satu sisi hadiahnya ganteng, tapi di sisi lain waktunya mepet. Oleh karena itu biasanya saya hanya memilih beberapa yang sanggup saya kerjakan saja. Karena kalau semuanya diambil malah membuat kacau. Selain nggak fokus, tulisan jadi cenderung seadanya dan kurang berkualitas. Yah sekedar “yang penting ikut doang”.

Jadi untuk orang dengan skill pas-pasan, untuk hasil tulisan yang lebih maksimal ada baiknya nggak menuruti nafsu doang. Jadi persiapan menulis bisa lebih matang.


4.Istirahat sebentar .

Walaupun bukan penulis professional, tapi writer’s block bisa menyerang siapa saja. Saya cukup sering kehabisan ide ketika menulis. Meski sudah dipaksa mikir masih saja mentok.

Biasanya saya berhenti sebentar untuk beristirahat. Sekedar main game,nonton film di laptop, atau jalan-jalan keluar karena kadang ide itu datang justru disaat lagi nggak dipikirin.Setelah pikiran segar kembali baru kembali menulis.


5. Lebih kreatif dalam mengemas tulisan.

Dulu saya orang yang menganggap blogging itu yang penting isi tulisannya sehingga saya nggak terlalu mempedulikan gambar dan visual yang bagus. Ditambah lagi pengetahuan soal mengolah grafis yang sangat minim, membuat saya mengabaikan banyak nilai tambah yang bisa didapat dari visual yang menarik.

ASUS X555 dengan performa mantap mendukung olah grafis dan multitasking yang lancar
Seiring kemudahan era teknologi dan bermunculannya blogger dengan blog yang atraktif, saya jadi sadar jika isi itu penting tapi kemasan juga nggak boleh dilupakan.

Blog yang mengemas tulisan dengan visual yang cantik lebih mampu menarik perhatian pembaca. Adanya infografis juga bisa menyalurkan informasi lebih cepat karena selain berupa gambar, informasi yang terdapat di dalamnya bisa lebih ringkas. Karena nggak semua orang betah membaca tulisan panjang.
Pentingnya visual pada konten blog . Sumber : codecondo.com


Dengan menggunakan infografis atau gambar yang diolah secara apik, isi tulisan blog juga menjadi nggak membosankan dan lebih berwarna. Untuk hal ini saya juga masih belajar menggunakan beberapa sotwara pengolah gambar seperti photoshop dan indesign.

Tentang Alat : Asus X555 , Karena niat dan siasat saja belum cukup mengangkat.

Niat ada, siasat dan strategi juga siap. Lantas apa sudah cukup. Well, menurut saya belum. Karena kita masih perlu alat sebagai media untuk mencapai apa yang kita inginkann. Kembali lagi ke analogi otomotif, anggap saja Valentino Rossi yang kapasitasnya sebagai pembalap sudah nggak perlu dipertanyakan. Dia punya mental yang kuat, dan strategi sempurna. Tapi semua itu nggak akan bisa membuat dia jadi juara dunia kalau nggak didukung sama motor yang sama dashyatnya.

ASUS X555 alat yang tepat untuk membantu produktivitas
Begitu juga dengan meningkatkan produktivitas. Kita juga perlu alat yang dapat mendukung kinerja dan kreativitas. Sebagai orang yang sebagian besar waktu dihabiskan dalam dunia digital seperti blogging dan coding, laptop adalah alat utama yang saya butuhkan. Karena selain ringkas dan mendukung mobilitas, kini kemampuan laptop sudah sangat jauh berkembang. Jika dulu hanya sekedar dipakai untuk mengetik dan beberapa pekerjaan sederhana lainnya, kini laptop sudah mampu digunakan untuk mengolah grafis, bermain game berat, atau yang paling sepele tapi sering menyebalkan adalah sudah tidak gampang nge-hang ketika membuka beberapa aplikasi sekaligus.

Ngomongin soal laptop, biasanya pertimbangan yang sering dipikir sebelum memutuskan laptop yang tepat adalah, performai, ,harga, dan fitur istimewa. Performa mantap tapi nggak akur sama dompet bisa bikin kerupuk jadi lauk selama 2 bulan. Harga bersahabat, tapi spek seadanya takut nanti cuma bikin kesal saja. Jadi memilih laptop cenderung gampang-gampang susah karena harus menyeimbangkan 3 hal tadi.

But worry not my friends for ASUS has the answer.

ASUS yang jeli melihat demografi pasar dimana masih banyak orang-orang berkantong seadanya seperti saya namun menginginkan laptop yang mumpuni pun bergerak. Melalui Laptop ASUS X Series terutama seri X555QA dan X555QG, ASUS menawarkan keseimbangan performa yang mantap, fitur istimewa menarik dan harga bersahabat dalam satu paket .

Masa sih ? Iklan doang kali ?

Skeptis itu wajar. Maka dari itu mari kita membedah keunggulan ASUS X555 series seperti yang saya tulis diatas.

PERFORMA.
Menilai performa laptop biasanya saya melihat dari jenis prosessor, VGA, dan kapasitas RAM. Nah bagaimana dengan ASUS X555 ?

Prossesor AMD A10 pada ASUS X555 sebagai generasi terbaru dari prosessor berjenis APU (Accelerated Processing Unit). Sumber : AMD
 ASUS X555 series memiliki prosessor AMD A10 Quad Core yang termasuk dalam 7th Generation APU dari AMD. 7th Gen APU sendiri merupakan varian prosessor mutakhir yang baru diluncurkan AMD pada 2017. APU yang berasal dari singkatan Accelerated Processing Unit merupakan arsitektur prosessor yang menggabungkan CPU sebagai otak utama laptop dan GPU sebagai pengolah grafis dalam satu chip. Penyatuan ini membuat kinerja laptop semakin efisien yang berujung meningkatnya performa. Menjalankan aplikasi atau bermakin menjadi semakin cepat dan smooth tanpa lag yang tidak perlu.

Overview kelebihan prosesor A10 pada ASUS X555. Sumber : AMD

Selain lebih cepat AMD A10 juga memiliki tingkat TDP maksimal 15 Watt sehinggga membuat kinerja laptop menjadi lebih hemat daya dan menghasilkan daya guna baterai lebih lama.

Kemampuan Prosessor A10 pada ASUS X555 memberikan pengalaman menngunakan laptop yang halus dan responsif. Sumber : AMD
 Belum cukup sampai di situ, AMD A10 juga memiliki berbagai kelebihan lain dalam urusan performa. Untuk urusan grafis misalnya, A10-9620P pada Asus X55QA dan QD didukung oleh Radeon R5 Graphic, sedangkan A10-9720P yang merupakan salah satu pilihan pada Asus X555QG didukung oleh Radeon R7 Graphic. Dukungan R5 dan R7 Radeon graphics ini menawarkan berbagai fitur seperti tampilan grafis yang menawan juga membuat laptop mampu menjalankan game berat maupun aplikasi pengolah grafis seperti CAD dan Photshop dengan sangat baik.

Untuk melengkapi kinerja prosesor, ASUS X555 series diberikan RAM 4GB DDR3 untuk X555QA dan 4GB DDR 4 untuk X555QG ( khusus X555QG RAM bisa ditambah hingga 16 GB). Dengan kapasitas RAM yang cukup besar ini, melakukan pekerjaan yang memiliki tingkat komputasi tinggi maupun multitasking menjadi lancar dan tidak lagi bermasalah.

Menilik kembali keatas bisa disimpulkan bahwa prosessor canggih, pengolah grafis mumpuni plus kapasitas ram besar adalah jaminan kualitas yang ditawarkan oleh ASUS X555 series dari segi performa.

FITUR ISTIMEWA.
Dari performa kita beranjak ke fitur istimewa yang ada. Fitur-fitur ini adalah apa yang membuat ASUS X555 unik dan layak menjadi pertimbangan utama. Saya akan membagi kategori ini dalam beberapa sub-kategori agar lebih terstruktur. Diantaranya adalah :

NYAMAN

Kenyamanan itu penting. Buktinya orang bisa jadian cuma karena nyaman (halah bacot). Oke back to ASUS. Seri X555 memiliki beragam fitur yang mendukung kenyamanan penggunanya baik saat disentuh, dilihat atau didengar.

Desain Keyboard yang Ergonomis + Numpad .

Ini merupakan hal yang pertama saya sukai dari X555 series. Pertama karena desain chiclet yang membuat setiap abjad memiliki satu tombol penuh serta diletakkan secara terpisah berjarak 1.6mm satu sama lain membuat tampilannya lebih cantik dan pengalaman mengetik menjadi lebih asik. Durabilitas setiap key nya pun telah diuji hingga mampu bertahan sampai 10 juta kali pengetikan.

Nyaman mengetik dengan desain keyboar ASUS X555 yang ergonomis
Ditambah lagi ada bagian khusus untuk Numpad yang sangat berguna untuk mereka yang sering berkutat dengan angka termasuk saya.

Touchpad yang akurat dan mendukung multi gesture.

Pernah nggak sih ngalamin touchpad yang nggat akurat. Ngescroll kemana, pointernya malah lari kemana, atau touchpad yang kurang responsif , udah digerakin tapi pointernya masih disitu-situ aja. Untuk saya yang sering kemana-mana bawa laptop tapi lupa bawa mouse, fitur ini terhitung penting. Apalagi ketika sedang mengerjakan hal yang membutuhkan akurasi touchpad yang tinggi seperti mengedit foto di photoshop. Bisa dibayangin gimana frustasinya ketika menelusuri gambar tapi touchpadnya nggak akurat atau lambat. Kapan mau mau selesainya ?




Nah Asus X555 series memiliki touchpad yang dirancang dengan teknologi smartphone sehingga memiliki tingkat sensitifitas dan akurasi yang tinggi. Ditambah lagi touchpad ASUS X555 mendukung fungsi multi gesture sehingga penggunaan touchpad bisa lebih simpel. Nggak perlu lagi tangan kiri nahan touchbar dan tangan kanan gerakin kursor saat mau nge-zoom gambar atau menggeser halaman. Fungsi seperti zoom dan geser bisa dilakukan dengan satu tangan saja.


Home entertainment from your own laptop : Nyaman di mata, merdu di telinga.

Berbagai perpaduan hardware dan software pada ASUS X555 menyajikan pengalaman Home entertainment dari laptop.
Lebay ah. Masa laptop kecil gitu bisa ada home entertainmentnya ? Well, another feature, another skepticism. Biar saya uraikan dulu fiture apa saja yang ada di varian X555 sehingga bisa memberikan hiburan layaknya home entertainment.

Technologi Sonic Master dan Audio Wizard untuk suara yang detail dan jernih.

Selain layar yang besar, Asus X555 dibekali dengan technologi Sonic Master yang merupakan kombinasi dari fungsi hardware dan software yang dioptimalisasi untuk menghasilkan audio yang sempurna. Dari segi software, ada code pemrograman yang berfungsi untuk mengatur ketepatan audio, serta ada sistem fine-tuning yang ditujukan untuk membantu proses tuning hardware, menyaring kebisingan serta meningkatkan kejernihan suara.
Teknologi Audio Wizard ASUS X555
Dari segi hardware, amplifier yang sudah dioptimalisasi memberikan suara yang lebih keras, dan didukung dengan desain speaker dan ruang resonansi untuk suara bass yang lebih dalam.

Kombinasi antara software dan hardware dalam Sonic Master ini membentuk omnidirectional audio yang memberikan pengalaman suara setara home entertainment.

Contoh laptop ASUS yang sudah dilengkapi teknologi Sonic Master. ( Dokpri)
Sebagai pelengkap, ASUS Audio Wizard sebagai aplikasi ekslusif besutan ASUS menyediakan beberapa pengaturan audio untuk berbagai tipe entertainmen seperti musik,film dan game sehingga pengguna bisa mengatur suara yang ingin didengar sesuai selera.


Technologi ASUS Splendid untuk tampilan warna terbaik.

Satu lagi persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah home entertainment adalah kualitas warna dan display yang tinggi dan tajam. Di poin ini, ASUS X555 telah ditanamkan teknologi asus splendid yang dapat mengatur ketajaman warna pada display sehingga memberikan hasil akhir warna yang jelas dan akurat.



ASUS Splendid juga memungkinkan pengguna ASUS X555 untuk mengatur baik secara default maupun manual tampilan yang ingin dihasilkan sesuai keinginan baik untuk menonton video dan film atau melihat-lihat foto.

Port HDMI untuk tampilan HD 1080p.

Jika bosan menonton di layar laptop yang dianggap terlalu kecil, ASUS X555 juga memiliki port HDMI yang bisa digunakan untuk menyambungkan laptop dan monitor dengan hasil full 1080p.

Kombinasi dari Sonic Master dan Asus Splendid bersama desain hardware yang sudah dirancang sedemikian rupa inilah yang pada akhirnya menyajikan hasil akhir sekelas home entertainment pada ASUS X555.


Teknologi Ice Cool

Laptop itu hakikatnya portable. Makanya saya sering memangku laptop sambil senderan saat sedang mengetik.Karena itu pula saya suka malas menggunakan pendingin eksternal, karena selain nggak nyaman dipangku, juga rada bikin nggak bebas. Problem menggunakan laptop tanpa pendingin adalah laptop jadi cepat panas dan itu mengganggu kenyamanan terutama dalam mengetik. Apalagi saya jika sudah mengetik terutama blog bisa sampai berjam-jam.

ASUS Ice Cool technology
Kalau yang panas hanya di bagian bawah saja, tinggal dipasang pendingin selesai perkara. Tapi jika sudah sampai di permukaan keyboar masa harus diletakkan pendingin juga ? Mau nggak mau harus berhenti sebentar sampai permukaan keyboard kembali adem. Tapi masalahnya jika berhenti di tengah aktivitas itu suka malas memulai kembali.

Dari situ saya menemukan fitur ICE Cool yang dimiliki ASUS X555 ini adalah solusi yang penting sekaligus menarik.

Teknologi Ice Cool merupakan perpaduan dari desain tata letak komponen yang didukung oleh beberapa bagian khusus dalam laptop. Prinsip kerjanya  adalah dengan meletakkan komponen penghasil panas di bagian bawah laptop sehingga jauh dari area mengetik. Selain itu suhu panas yang dihasilkan dari dalam laptop didinginkan oleh kipas dan Ice Cool “Heat Pipe”.

Dengan begitu Teknologi Ice Cool mampu menjaga suhu laptop diantara 25-38 derajat celcius yang merupakan suhu di bawah temperatur tubuh manusia. Inilah yang membuat ASUS X555 mampu memastikan penggunanya tetap nyaman dan tidak terganggu oleh panas saat menggunakan laptop meski dalam waktu yang lama.


Daya Tahan


 Sub kategori selanjutnya adalah daya tahan karena laptop yang seharusnya mendukung mobilitas cukup mengganggu jika ternyata daya tahannya terutama baterai nggak mendukung. ASUS memahami hal ini dengan menanamkan sebuah poin penting pada varian X555 nya.

Grafik lifespan antara baterai Li Polimer vs Li Ion. Sumber ASUS
Baterai Li-Polymer yang lebih tahan 2.5x dari baterai Li-Ion Silinder. Bahkan walaupun sudah diisi ulang ratusan kali baterai jenis ini tetap mampu menyimpan sampai 80% dari kapasitas awalnya.

Kok bisa ? Ini pasti trik marketing doang.

Duh ini skeptisnya ga habis-habis deh.

Tabel perbandingan Baterai Lithium Polymer vs Lithium Ion. Sumber : Rfwirelessworld

Jadi ketahanan baterai ASUS X555 berasal dari dua hal yang saling melengkapi satu sama lain. Pertama, bahan utama baterai yang terbuat dari Lithium Polymer. Berdasarkan penelitian, baterai Lithium Polymer memiliki daya tahan yang lebih lama dari Lithium Ion karena lithium polymer memiliki tingkat self discharge yang lebih tinggi. Self discharge adalah waktu yang diperlukan baterai untuk menghabiskan seluruh kapasitasnya sebelum harus di-charge kembali. Dengan Self Discharge yang tinggi maka baterai Li-polymer bisa bertahan lebih lama dalam pemakaiannya sekaligus menghindarkan dari proses charging yang terlalu sering yang dapat mengurangi kinerja baterai.

Selain itu baterai lithium polymer juga tidak mengalami penurunan kapasitas charging sebanyak lithium ion yang membuat lithium polymer memiliki lifespan lebih tinggi hingga lebih dari 1000 kali proses isi ulang.

Yang kedua, selain dari bahan penyusun baterai X555 lebih awet dan kuat tentu saja dari kemampuan prosessor AMD A10 yang mampu mengatur semua proses yang terjadi di dalam laptop secara lebih efisien seperti yang sudah saya jelaskan di atas.

Jadi perpaduan antara Baterai Lithium Polymer dan prosessor yang ada pada ASUS X555 inilah yang mampu membuat baterainya menjadi lebih awet dan tahan lama.

Efektivitas

Efektivitas adalah poin yang nggak kalah penting yang harus ada dalam sebuah laptop. Kan percuma kalau portable tapi masih harus membawa adaptor ini itu ketika ingin dipakai. ASUS X555 mengeliminasi masalah ini dengan berbagai port yang ditanamkan.

Port lengkap dan data transfer super cepat dengan USB 3.0

Saya cukup sering memindahkan data seperti video dan foto dari smartphone untuk bisa diedit di laptop. Tapi seringkali disaat ingin mentrasfer, lupa bawa kabel data. Bisa sih pakai Bluetooth tapi jadinya lebih lama dan menguras baterai.


 Tapi dengan ASUS X555 masalah itu bakal jadi kenangan karena ASUS X555 telah dilengkapi dengan port konektivitas yang lengkap mulai dari port HDMI hingga 2in1 SD/SDHC card reader.

Jadi mau nobar di TV, mau menyambung laptop ke proyektor atau ingin memindahkan data dari smartphone bisa langsung dari laptop tanpa perlu adaptor tambahan lagi.


Apalagi dengan adanya USB 3.0 yang memiliki rate transfer data super cepat, selain efektif pekerjaan juga menjadi semakin efisien.


Aksesibilitas Smartphone dan Backup data otomatis.

 Setiap mengetik, saya selalu menekan ctrl+S setiap beberapa menit sekali saking takutnya jika terjadi hal-hal yang nggak diinginkan semisal baterai tiba-tiba habis. Kan ngeselin kalau harus ngetik ulang apa yang sudah dibuat apalagi jika yang ditulis banyak.

ASUS X555 mengusir rasa paranoid akan hal tersebut dengan menanakan fitur Auto Backup. Fitur ini membuat ASUS X555 secara otomatis menyimpan hal-hal yang sedang dikerjakan ketika daya baterai sudah berada di bawah 5%. Canggih kan?

Sementara itu, mengkases laptop dari mode sleep sampai hidup kembali hanya membutuhkan waktu 2 detik. Fitur responsif ini membuat bekerja dengan laptop menjadi lebih menyenangkan.

DESAIN.


ASUS X540 milik pribadi yang masih dalam satu varian X-series dan memiliki desain sama dengan X555
 Yang terakhir adalah desain yang cantik  dari X555 itu sendiri. Dengan sentuhan alumunium pada area keyboard ditmbah keyboard model chiclet, membuat ASUS X555 menjadi terlihat elegan. Sama sekali nggak mencerminkan laptop kelas menengah yang biasanya mengorbankan build quality.

HARGA

Ada harga ada rupa. Barangkali itu jargon yang sudah melekat pada kita. Melihat performa yang apik dan fitur yang menarik, barangkali banyak yang menyangka harga ASUS X555 di luar batas kemampuan dompet dan tabungan.

Tapi salah ! ASUS X555 berada di rentang harga yang terjangkau antara 5,5-7 juta rupiah. Untuk yang nggak punya waktu untuk keluar ke toko komputer, ASUS X555 juga dijual di Tokopedia , jadi kita bisa pilih - transfer dana, dan tunggu di rumah deh.


Teori akan pasti basi kalau nggak ada bukti.  Sebuah pembuktian.

"Ini nulis tips kayak bener aja lo. Lo sendiri ada hasilnya nggak ?"

Memberi tips atau nasihat atau semua yang bersifat saran  tentu nggak akan dianggap jika yang memberi saran senditi nggak pernah mengalami. Seperti dinasehati kuliah yang benar sama teman yang kerjanya justru bolos dan titip absen terus.

Saya sendiri menulis tulisan ini terutama tentang strategi mengikuti lomba blog berdasarkan pengalaman saya blogging dari tahun 2010 sampai sekarang ( walaupun sempat hiatus hampir 4 tahun dan baru sekarang muncul kembali).

Untuk kompetisi blog sendiri sayangnya saya nggak pernah mencatat apa-apa saja yang pernah saya menangi. Oleh karena itu saya hanya mengetik nama saya sendiri di Google untuk melihat hasilnya. Bukan untuk sombong, tapi untuk bukti saya menerapkan apa yang saya tulis.


Tersohor dari mananyaaa mas ..?? Sumber : amirsilangit blog


Salah satu interview dengan web pemberi info kompetisi blog terlengkap. Sumber : lombaapasaja.com


I'm NO Stranger to ASUS; Pengalaman menggunakan laptop ASUS.

“Lo pasti muji-muji ASUS X555 biar bisa menang doang kan padahal nggak pernah pake Laptop ASUS ?”
“ Emang lo yakin ASUS X555 itu beneran bagus kayak review lo ?”

Please let this be the last skepticism.

Buat yang nanya ini review cuma berasal dari dunia digital doang atau ada pengalaman pribadi, jawabannya adalah keduanya.

ASUS X540 yang menemani kegiatan sehari-hari.
Selain riset di dunia digital, saya sendiri juga seorang pengguna Laptop ASUS. Laptop yang saya pakai hingga sekarang adalah ASUS X540 yang meskipun bukan ASUS X555 tapi juga termasuk dalam varian ASUS X-Series sehingga ada beberapa fitur yang sama seperti desain , tata letak keyboard hingga kehandalan performa.

Laptop ASUS yang saya gunakan telah banyak memberikan kontribusi terhadap peningkatan produktivitas sehari-hari. Baik dalam urusan pekerjaan maupun lomba.

Meskipun laptop yang saya gunakan harganya berada di kisaran kelas menengah, namun sama sekali kualitas yang diberikan patut diacungi jempol.

Menang kompetisi game DOTA2 berkat performa laptop ASUS yang nggak kenal lag.
Performanya yang mantap sangat mendukung dikala banyak yang harus dikerjaan. Multitasking lancar, main game oke, mengolah gambar dan grafis pun nggak ada masalah. Sedangkan desainnya yang cantik bikin nggak malu-maluin ketika harus dibawa ke tempat publik, tata letak dan sisi ergonomis keyboardnya juga membuat mengetik berjam-jam tetap nyaman.

Mengolah gambar pakai laptop asus = jaminan mutu.
 Sudah 2 tahun berlalu namun laptop saya masih memiliki performa yang sama dengan saat pertama dibeli meskipun seringkali saya menyiksanya dengan kejam seperti membuka belasan tab browser sambil menjalankan aplikasi desain grafis sambil menonton DOTA2 langsung dari aplikasi STEAM.

Berdasarkan pengalaman itulah saya meyakini bahwa ASUS X555 benar-benar memiliki kelebihan seperti apa yang dipromosikan. Karena jika Laptop saya ASUS X540 saja dengan spek menengah saja ganteng dan kuatnya udah segitu gimana ASUS X555 yang diatas kertas spesifikasinya jauh lebih tinggi ? Pasti sangat banyak hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan produktivitas.

Tentang niat, alat dan siasat : Semakin produktif di dunia digital bersama ASUS X555 yang handal.

Nggak kerasa udah lumayan panjang saya menulis tentang tiga hal yang menurut saya berkaitan erat dengan meningkatkan produktivitas baik yang  bersifat kompetisi ataupun perkerjaan sehari-hari. Mungkin masih banyak yang kurang meningat setiap orang memiliki cara dan pemikiran yang berbeda dalam menganalisa sebuah topik. Tapi paling nggak saya hanya berbagi apa yang pernah saya terapkan dalam upaya memanjat eksistensi terutama di dunia maya.

Niat, siasat dan alat adalah poin yang menurut saya penting untuk dimiliki agar apapun yang dikerjakan bisa menghasilkan sesuai keinginandan secara nggak langsung meningkatkan nilai produktivitas ke tahap yang lebih tinggi.

Diperlukan niat agar kita mau bergerak. Siasat penting untuk memberikan hasil yang diinginkan tergantung dari berbagai situasi yang ada. Sedangkan alat yang tepat dibutuhkan sebagai medium untuk mengolah niat dan siasat menjadi akhir yang sempurna.

Mengingat sekarang adalah era digital dimana komputer menguasai hampir seluruh aspek kehidupan, salah satu alat penting untuk mendukung produktivitas sehari-hari adalah laptop yang memiliki performa tinggi, banyak keistimewaan sekaligus harganya berada dalam jangkauan seperti ASUS X555.

Jadi, ayo semakin produktif di dunia digital bersama ASUS X555 yang handal !

Ciao...

REFERENSI :

http://www.amd-id.com/2017/08/amd-7th-gen-apu-mobile-2017-terbaru-dirilis-lebih-kencang-dengan-dukungan-fitur-unggulan/